Kebintangan seorang pemain tak lepas dari seorang pelatih, begitu pula sebaliknya seorang pelatih tak akan pernah diakui reputasinya sebagai pelatih hebat kecuali telah mengorbitkan seorang pesepakbola menjadi pemain bintang. Bila kedua hal di atas dipadukan maka prestasi yang akan dihasilkan. Prestasi dan torehan gelar itu akan tertulis dalam tinta emas di jagad bola sesuai 90 menit pertandingan yang dilakoninya baik bersama klub ataupun tim nasional yang dibelanya.
Bukan suatu keharusan seorang pemain bintang atau pelatih ternama menjadi terkenal karena prestasi yang diperolehnya. Tak jarang sebuah bintang menjadi stempel yang tak terbantahkan oleh para penggemarnya dalam level klub "klub minim prestasi" atau tim nasional "negara dengan reputasi level rendah" karena faktor unik di luar catatan prestasi yang dimenanginya. Kebintangan ini bermula dari loyalitas dan kerja keras pemain dan pelatih dalam memberikan yang terbaik bagi kesebelasan yang di belanya bukan dari prestasi yang didapatkannya. Jangan heran seorang pelatih menjadi sangat dicintai penggemarnya karena berhasil menyelamatkan klub dari jurang degradasi, meloloskan tim nasional untuk yang pertama kali dalam event yang belum pernah dilakoninya, atau pemain dengan catatan unik yang tidak dimiliki diluar konteks catatan yang sewajarnya dalam kepantasan mencolok reputasi tinggi dalam pertandingan. Ingatkan anda dengan pemain termuda, pemain tertua, pemain paling sedikit mendapat kartu, pemain yang menjadi bintang karena hal serupa. Oleh sebab itulah sebuah kesebelasan akan memiliki seorang yang ditasbihkan menjadi seorang bintang atau pelatih yang di banggakan.
Seorang bintang sepakbola ada karena talenta yang dimilikinya. Kebintangan itu akan berlanjut dalam permainan tim dengan bantuan tangan dingin pelatih atau manager. Skill individual pemain itu yang membuatnya berada di level permainan yang memukau mata dunia. Pemain dengan bakat alam yang hebat akan mampu bersinar dengan asahan seorang pelatih hebat. Tapi jangan pernah memandang sebelah mata dukungan sebuah tim yang dibelanya untuk menonjolkan kemampuan pemain atau pelatih itu. Sebelas pemain dan pemain di bangku cadangan adalah faktor yang tak terpisahkan untuk meninggikan nama pelatih atau pemain menjadi lebih terlihat.
Ketika sebuah tingkatan atau level menjadi komparasinya maka pemain bukan bintangdilevel tertinggi sebuah kompetisi akan menjadi bintang di kesebelasan yang berada dilevel di bawahnya saat dibelanya. Para bintang uzur masih bisa menjadi bintang yang dielukan di klub antah brantah yang lazim tanpa nama dan sekaligus mampu mengangkat nama klub yang dibelanya seiring berita yang mengiringi uzurnya permainan mantan bintang itu.
Janagn pernah menyamakan sosok pemain bintang dan pelatih hebat hanya karena simbol-simbol prestisius yang dibawanya. Jangan sepelekan pemain bintang dan pelatih hebat karena kehampaan prestasi yang lama diidamkan para pecintanya.
Dengan hal tersebut maka FBL memiliki versi yang harus disepakati sebagai pemain hebat karena spirit dan dedikasi mereka terhadap sepakbola. Semua tahu zidane, pele, ronaldo, van basten, romario, maradona, kaka,....adalah pemain bintang yang yang diakui FIFA dan diingat karena prestasinya. Prestasi yang berawal dari kemampuan super saat mengolah sikulit bundar. Bagaimana dengan pemain yang menurut versi lain? atau bahkan tanpa tercatat dalam versi manapun dan mereka menjadi bintang bagi orang-orang yang dicintainya dan mencintainya. Semua tahu reputasi Sir Alex, Arsene Wenger, Capello, Lippi, dan sederet pelatih yang memberikan yang terbaik yaitu prestasi. Tak cukup halaman ini untuk menulis pemain dan pelatih hebat dengan versai yang tanpa batas itu.
Begitu universalnya definisi hebat menjadikan FBL menulis ,"Bagaimana dengan pelatih tanpa prestasi yang telah memberikan yang terbaik bagi anak asuh mereka dengan gaya mereka." "Semua adalah bintang dan hebat versi FBL, kenapa?karena semua mencintai sepakbola". Jangan di tanya ketika tidak ada kecintaan terhadap sepakbola, inilah filosofi sebenarnya tentang permainan sepak bola yang digemari hampir ada di setiap rumah yang berdiri di muka bumi ini.
Bukan suatu keharusan seorang pemain bintang atau pelatih ternama menjadi terkenal karena prestasi yang diperolehnya. Tak jarang sebuah bintang menjadi stempel yang tak terbantahkan oleh para penggemarnya dalam level klub "klub minim prestasi" atau tim nasional "negara dengan reputasi level rendah" karena faktor unik di luar catatan prestasi yang dimenanginya. Kebintangan ini bermula dari loyalitas dan kerja keras pemain dan pelatih dalam memberikan yang terbaik bagi kesebelasan yang di belanya bukan dari prestasi yang didapatkannya. Jangan heran seorang pelatih menjadi sangat dicintai penggemarnya karena berhasil menyelamatkan klub dari jurang degradasi, meloloskan tim nasional untuk yang pertama kali dalam event yang belum pernah dilakoninya, atau pemain dengan catatan unik yang tidak dimiliki diluar konteks catatan yang sewajarnya dalam kepantasan mencolok reputasi tinggi dalam pertandingan. Ingatkan anda dengan pemain termuda, pemain tertua, pemain paling sedikit mendapat kartu, pemain yang menjadi bintang karena hal serupa. Oleh sebab itulah sebuah kesebelasan akan memiliki seorang yang ditasbihkan menjadi seorang bintang atau pelatih yang di banggakan.
Seorang bintang sepakbola ada karena talenta yang dimilikinya. Kebintangan itu akan berlanjut dalam permainan tim dengan bantuan tangan dingin pelatih atau manager. Skill individual pemain itu yang membuatnya berada di level permainan yang memukau mata dunia. Pemain dengan bakat alam yang hebat akan mampu bersinar dengan asahan seorang pelatih hebat. Tapi jangan pernah memandang sebelah mata dukungan sebuah tim yang dibelanya untuk menonjolkan kemampuan pemain atau pelatih itu. Sebelas pemain dan pemain di bangku cadangan adalah faktor yang tak terpisahkan untuk meninggikan nama pelatih atau pemain menjadi lebih terlihat.
Ketika sebuah tingkatan atau level menjadi komparasinya maka pemain bukan bintangdilevel tertinggi sebuah kompetisi akan menjadi bintang di kesebelasan yang berada dilevel di bawahnya saat dibelanya. Para bintang uzur masih bisa menjadi bintang yang dielukan di klub antah brantah yang lazim tanpa nama dan sekaligus mampu mengangkat nama klub yang dibelanya seiring berita yang mengiringi uzurnya permainan mantan bintang itu.
Janagn pernah menyamakan sosok pemain bintang dan pelatih hebat hanya karena simbol-simbol prestisius yang dibawanya. Jangan sepelekan pemain bintang dan pelatih hebat karena kehampaan prestasi yang lama diidamkan para pecintanya.
Dengan hal tersebut maka FBL memiliki versi yang harus disepakati sebagai pemain hebat karena spirit dan dedikasi mereka terhadap sepakbola. Semua tahu zidane, pele, ronaldo, van basten, romario, maradona, kaka,....adalah pemain bintang yang yang diakui FIFA dan diingat karena prestasinya. Prestasi yang berawal dari kemampuan super saat mengolah sikulit bundar. Bagaimana dengan pemain yang menurut versi lain? atau bahkan tanpa tercatat dalam versi manapun dan mereka menjadi bintang bagi orang-orang yang dicintainya dan mencintainya. Semua tahu reputasi Sir Alex, Arsene Wenger, Capello, Lippi, dan sederet pelatih yang memberikan yang terbaik yaitu prestasi. Tak cukup halaman ini untuk menulis pemain dan pelatih hebat dengan versai yang tanpa batas itu.
Begitu universalnya definisi hebat menjadikan FBL menulis ,"Bagaimana dengan pelatih tanpa prestasi yang telah memberikan yang terbaik bagi anak asuh mereka dengan gaya mereka." "Semua adalah bintang dan hebat versi FBL, kenapa?karena semua mencintai sepakbola". Jangan di tanya ketika tidak ada kecintaan terhadap sepakbola, inilah filosofi sebenarnya tentang permainan sepak bola yang digemari hampir ada di setiap rumah yang berdiri di muka bumi ini.
0 comments:
Post a Comment